kai

kai

kuda

kuda
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA BERGERAK UNTUK MASA DEPAN

Minggu, 13 September 2015

Impuls Dan Momentum

Konsep Impuls dan Momentum

Impuls merupakan suatu besaran yang erat hubungannya dengan tumbukan. Misalnya ketika seorang petinju memukul lawannya maka dikatakan lawannya ini menerima impuls atau ketika palu memukul batu bata maka batu bata hancur akibat menerima impuls.
Impuls didefinisikan sebagai hasil kali gaya impulsif rata-rata () dan selang waktu (∆t) selama gaya impulsif itu bekerja.
Secara matematis,
1-18-2014 10-36-36 PM




I = Impuls (N.s atau kg m/s)
F = gaya (N)
∆t = selang waktu gaya diberikan (s)
Karena F merupakan besaran vektor maka Impuls I juga merupakan vektor yang arahnya sama dengan arah F
Momentum adalah ukuran kesukaran untuk menggerakkan suatu benda dan didefinisikan sebagai hasil kali massa (m) dengan kecepatan (v)
1-18-2014 11-30-09 PM



Besaran mv ini yang disebut dengan momentum (lambang P)
1-18-2014 11-30-21 PM



P = momentum linear (kg m/s)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda (m/s)
EK = Energi kinetik benda (Joule)
momentum juga merupakan besaran vektor.
Penjumlahan momentum mengikuti aturan penjumlahan vektor.
1-18-2014 11-30-59 PMTeori Impuls dan Momentum
Misalnya kita akan menghitung besar impuls yang diberikan bola yang menumbuk sebuah tembok. Impuls dapat diukur jika kita dapat mengukur gaya rata-rata (F) yang diberikan dan selang waktu (t) gaya tersebut kontak dengan tembok. Karena sangat sulit untuk mengukur gaya yang bervariasi dan juga sulit mengukur lamanya bola kontak dengan tembok karena proses berlangsung cepat, maka untuk mengukur impuls lebih mudah menggunakan bantuan besaran momentum.
Misalkan sebuah mobil bergerak dengan kecepatan v1, ketika ditabrak dari belakang maka kecepatannya menjadi v2. Untuk menghitung besar impuls yang diterima mobil adalah
1-18-2014 11-31-27 PM






Contoh penerapan hubungan antara impuls dan momentum

  1. Hubungan ini menyatakan benda yang mempunyai momentum lebih besar dapat menimbulkan impuls atau gaya yang lebih besar. Contoh: sebuah truk dan sebuah sepeda menabrak sebuah pohon dengan kecepatan yang sama. Truk akan memberikan impuls yang lebih besar karena momentum truk lebih besar (massa truk lebih besar)
  2. Dalam waktu kontak yang lebih singkat dapat menimbulkan gaya yang lebih besar. Contoh: seorang karateka yang hendak menghancurkan sebuah papan akan memberikan kecepatan tinggi pada tangannya agar momentumnya besar, momentum ini akan menjadi nol saat ia memberikan impuls pada papan. Dalam memberikan impuls ini ia akan berusaha agar kontak terjadi sesingkat mungkin sehingga gaya yang diberikannya besar.
1-18-2014 11-31-39 PM
1-18-2014 11-40-32 PMContoh Soal 1
Sebuah bola bermassa 0,4 kg dilempar dengan kecepatan 30 m/s ke arah sebuah dinding di kiri kemudian bola memantul kembali dengan dengan kecepatan 20 m/s ke kanan.
a. berapa impuls pada bola?
b. jika bola bertumbukan dengan dinding selama 0,010 s, berapa gaya yang dikerjakan dinding pada bola?
Penyelesaian
Karena momentum merupakan besaran vektor dan memiliki arah maka kita tetapkan acuan ke kanan sebagai sumbu x positif, maka keadaan soal dapat digambarkan
1-18-2014 11-32-14 PM
a. Dengan sumbu x ke kanan positif, maka
p1 = m.v1 = (0,4)(–30) = –12 kg m/s
p2 = m.v2 = (0,4)(+20) = +8 kg m/s
I = p2 –p1 = +8 – (–12) = +20 kg m/s
b. F = I/∆t = 20/0,01 = 2000 N
Contoh Soal 2
A 3.00-kg steel ball strikes a wall with a speed of 10.0 m/s at an angle of 60.0° with the surface. It bounces off with the same speed and angle. If the ball is in contact with the wall for 0.200 s, what is the average force exerted by the wall on the ball?
1-18-2014 11-32-22 PM
Penyelesaian
Dalam persoalan ini, perubahan momentum dihitung menurut sumbu x dan sumbu y
∆Py = m(v cos 600) – m(v cos 600) = 0
∆PX = m(−v sin 600) – m(v sin 600) = −2mv sin 600
          =  −(2)(3.00)(10.0)(0.866) = −52.0 kg m/s
F = ∆P/∆t = −52.0/0.200 = −260 N

USAHA DAN ENERGI



USAHA DAN ENERGI
U S A H A
Usaha adalah hasil kali komponen gaya dalam arah perpindahan dengan perpindahannya.
Jika suatu gaya F menyebabkan perpindahan sejauh x , maka gaya F melakukan usaha sebesar W, yaitu
                                               
                









W = usaha   ; F = gaya    ; x = perpindahan  , a = sudut antara gaya dan perpindahan
SATUAN
BESARAN
SATUAN MKS
SATUAN CGS
Usaha  (W)
joule
erg
Gaya (F)
newton
dyne
Perpindahan ()
meter
cm
1 joule = 107 erg
Catatan : Usaha (work) disimbolkan dengan huruf besar  W
                Berat  (weight) disimbolkan dengan huruf kecil w
Jika ada beberapa gaya yang bekerja pada sebuah benda, maka usaha total yang dilakukan terhadap benda tersebut sebesar :
Jumlah usaha yang dilakukan tiap gaya,  atau
Usaha yang dilakukan oleh gaya resultan.
D A Y A
Daya (P) adalah usaha yang dilakukan tiap satuan waktu.
                                        P = W/t
P = daya  ;  W = usaha   ; t =  waktu
Daya termasuk besaran scalar yang dalam satuan MKS  mempunyai satuan watt atau J/s
Satuan lain adalah : 1 HP = 1 DK = 1 PK = 746 watt
                           
HP = Horse power     ;  DK = Daya kuda     ; PK = Paarden Kracht
1 Kwh adalah satuan energi besarnya = 3,6 .106 watt.detik = 3,6 . 106 joule
KONSEP ENERGI
Suatu system dikatakan mempunyai energi/tenaga, jika system tersebut mempunyai kemampuan  untuk melakukan usaha. Besarnya energi suatu system sama dengan besarnya usaha yang mampu ditimbulkan oleh system tersebut. Oleh karena itu, satuan energi sama dengan satuan usaha dan energi juga merupakan besaran scalar.
Dalam fisika, energi dapat digolongkan menjadi beberapa macam antara lain :
Energi mekanik (energi kinetik + energi potensial) , energi panas , energi listrik, energi kimia, energi nuklir, energi cahaya, energi suara, dan sebagainya.
Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan yang terjadi hanyalah transformasi/perubahan suatu bentuk energi ke bentuk lainnya, misalnya dari energi mekanik diubah menjadi energi listrik pada air terjun.
ENERGI KINETIK.
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh setiap benda yang bergerak. Energi kinetik suatu benda besarnya berbanding lurus dengan massa benda dan kuadrat kecepatannya.
                                       Ek = ½ m v2
Ek = Energi kinetik  ; m = massa benda  ;  v = kecepatan benda
SATUAN
BESARAN
SATUAN MKS
SATUAN CGS
Energi kinetik (Ek)
joule
erg
Massa (m)
Kg
gr
Kecepatan (v)
m/det
cm/det
Usaha = perubahan energi kinetik.
                                                  W = DEk = Ek2 – Ek1
ENERGI POTENSIAL GRAFITASI
Energi potensial grafitasi adalah energi yang dimiliki oleh suatu  benda karena pengaruh tempatnya (kedudukannya). Energi potensial ini juga disebut energi diam, karena benda yang diam-pun dapat memiliki tenaga potensial.

                                Ep = w . h  =  m . g . h
Ep = Energi potensial   ,  w = berat benda   , m = massa benda   ; g = percepatan grafitasi  ; h = tinggi benda
SATUAN
BESARAN
SATUAN MKS
SATUAN CGS
Energi Potensial (Ep)
joule
erg
Berat benda (w)
newton
dyne
Massa benda (m)
Kg
gr
Percepatan grafitasi (g)
m/det2
cm/det2
Tinggi benda (h)
m
cm
Energi potensial grafitasi tergantung dari :
percepatan grafitasi bumi
kedudukan benda
massa benda
ENERGI POTENSIAL PEGAS.
Energi potensial yang dimiliki benda karena elastik pegas.
                       Gaya pegas (F)  = k . x
                       Ep Pegas     (Ep) = ½ k. x2
 
    k = konstanta gaya pegas   ; x = regangan
Hubungan usaha dengan Energi Potensial :
                                        W = DEp = Ep1 – Ep2
ENERGI MEKANIK
Energi mekanik (Em) adalah jumlah antara energi kinetik dan energi potensial suatu benda.
                                          Em = Ek + Ep
HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK.
Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan.
Jadi energi itu adalah KEKAL.
                                     Em1   =    Em2
                           Ek1 + Ep1  =  Ek2 + Ep2

Elastisitas dan Gaya Pegas

Pengertian Elastisitas dan Gaya Pegas

Istilah elastisitas mungkin sudah tidak asing lagi di telinga teman – teman. Dalam pelajaran ekonomi teman – teman juga mengenal elstisitas, tetapi elastisitas salam fisika tentu berbeda dengan elastisitas dalam ekonomi.

Dalam fisika sifat benda dibedakan menjadi dua, yaitu sifat plastis dan sifat elastis. Sifat plastis yaitu sifat benda yang tidak bisa kembali kebentuk semula setelah gaya luar yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan. Sedangkan Elastisitas diartikan sebagai sifat suatu bahan atau kemampuan suatu benda untuk kembali kebentuk semula setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu dihilangkan.
Contoh elastisitas dalam kehidupan sehari – hari :
1. Anak-anak yang sedang bermain ketapel menaruh batu kecil pada karet ketapel dan menarik karet tersebut sehingga bentuk karet berubah. Ketika anak tersebut melepaskan tarikannya, karet melontarkan batu kedepan dan karet ketapel segera kembali kebentuk awalnya.
2. Pegas yang ditarik kemudian dilepaskan maka pegas akan kembali ke bentuk semula.


Jika benda elastis diberi gaya dan gaya tersebut dihilangkan tetapi benda tidak dapat kembali kebentuk semula, maka dikatakan benda tersebut telah melewati batas elastis. Batas elastis diartikan sebagai jumlah maksimum tegangan yang dialami oleh suatu bahan untuk kembali ke bentuk awalnya. Batas elastis bergantung pada jenis bahan yang
digunakan. Jika pada batas elastis benda terus menerus diberi gaya maka benda akan putus atau patah. untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di atas:

Tegangan, Regangan, dan Modulus Elastis
a. Tegangan
ketika sebuah benda diberi gaya pada salah satu ujungnya dan ujung yang lain ditahan. Maka benda tersebut akan mengalami pertambahan panjang. Dalam fisika dikatakan benda mengalami tegangan atau stress. Misalnya seutas kawat dengan luas penampang A dan panjang awal Lo kemudian kawat ditarik dengan gaya sebesar F pada salah satu ujungnya dan ujung yang lain ditahan maka kawat aka mengalami ertambahan panjang sebesar ΔL. Gaya tarik ini menyebabkan, kawat mengalami tegangan tarik σ. tegangan didefinisikan sebagai hasil bagi antara gaya tarik (F) yang dialamikawat dengan luas penampangnya (A). 

Tegangan = gaya / luas
σ = F/ A

Tegangan merupakan besaran skalar dan sesuai persamaan di atas memiliki satuanm Nm-2 Atau pascal (Pa)

b. Regangan
jika gaya yang diberikan pada kawat dihilangkan maka kawat akan kembali ke bentuk semula. Perbandingan antara pertambahan panjang kawat pertambahan panjang ΔL dengan panjang awal Lo disebut regangan.
 
Regangan = pertambahan panjang / panjang mula-mula
e = ΔL / Lo

Karena pertambahan panjang ΔL dan panjang awal L adalah besaran yang sama, maka sesuai persamaan di atas regangan e tidak memiliki satuan atau dimensi.

c. Modulus Elastis
Modulus Elastisitas E Suatu bahan di definisikan sebagai perbandingan antara tegangan dengan regangan yang dialami bahan.

Modulus Elastisitas : tegangan / regangan
E :  σ / e

Gaya Pegas


Gaya Pegas Fisika- Pegas merupakan benda berbentuk spiral yang terbuat dari logam. Pegas sendiri mempunyai sifat elastis. Maksudnya ia bisa mempertahankan bentuknya dan kembali ke bentuk semula setelah diberi gaya. Gaya pegas dapat didefinisikan sebagai gaya atau kekuatan lenting suatu pegas untuk kembali ke posisi  atau bentuk semula.
Elastisitas pada pegas
Sobat pernah nonton fantastic four? Salah satunya tokohnya adalah ReedRichards, seorang manusia karet yang elastis. Ternyata pegas juga sama seperti Reed Richards, elastis. Apa sih elastis itu? Elastis adalah kemampuan benda untuk kembali ke bentuk semula setelah gaya yang bekerja padanya dihilangkan. Ketika pegas ditarik  yang berarti ada gaya luar yang bekerja maka ia akan molor atau memannjang. Ketika gaya luar itu dihilangkan ia akan kembali ke bentuk semula.

Hukum Hooke (Gaya Pegas)
Robert Hooke seorang Ilmuwan asal inggris meneliti tentang gaya pegas. Imuwan berambut keriting ini menelurkan hukum hooke yang menyatakan Jika pada sebuat pegas bekerja sebuah gaya luar, maka pegas akan bertambah panjang sebanding dengan besarnya gaya yang diberikan.

Hukum Hooke dirumuskan

hukum hooke gaya pegas
F = k .Δx“Fitri Kurang AsyiX”
F = w (gaya berat) = gaya pegas = gaya yang bekerja pada pegas
k = konstanta pegas
Δx = pertambahan panjang

Energi Potensial Pada Pegas
Sebuah pegas yang diberi gaya entah itu ditarik atau ditekan akan memiliki energi potensial (energi karena kedudukan).Usaha yang dilakukan oleh gaya F untuk menarik sebuah pegas sehingga bertambah panjang sebesar x besarnya sama dengan perubahan energi potensial dari pegas. coba sobat hitung amati grafik hubungan gaya F dengan delta x berikut
grafik hubungan gaya dan pertambahan panjang pegas
Luasan di bawah yang diarsir merupakan usaha = perupahan energi potensial. Jadi untuk menghitung energi potensial bisa dirumuskan
energi potensial pada pegas
Contoh dan Aplikasi Gaya Pegas Sehari-hari

Gaya pegas sangat luas sekali aplikasi dan manfaatnya di kehidupan sehari-hari. Lihat pulpen yang setiap hari sobat gunakan untuk menulis di sekolah, sebagian ada yang menggunakan pegas untuk menarik keluar masuk mata (ujung) pulpen. Contoh lainnya seperti pada mainan anak-anak seperti pistol-pistolan, sistem rem pada sepeda motor terutama yang tromol, jam, suspensi (shockbreaker), dan masih banyak lagi.

Rangkaian Pegas

Sama seperti hambatan, pegas juga bisa dirangkai (rangkaian pegas). Bentuk rangkaian pegas akan menentuka nilai konstanta pegas total yang akhirnya akan menentukan nilai dari gaya pegas.

1. Rangkaian Pegas Seri
Jika rangkaian seri makan konstanta pegas totalnya adalah
rangkaian pegas serirumus pegas serijika ada n pegas identik (konstanta k) maka rumus Konstanta totalnya tinggal  Ks = K/n

2. Rangkaian Pegas Pararel
Jika rangkaian pegas pararel maka total konstantanya sama dengan jumlah seluruh konstanta pegas yang disusun pararel
rangkaian pegas pararel
Ks = K1 + K2 + … + Kn
Contoh Soal Gaya Pegas1. Sobat punya pegas dengan konstanta pegas sebesar 200 N/m. Jika pegas tersebut sobat dudukin hingga tertekan sejauh 10 cm. Maka berapa energi yang digunakan?
jawaban : E = 1/2 k  (Δx)^2 = 1/2 x 200 x 0,1 x 0,1  = 1 Joule

Hukum Gravitasi Newton dan Kuat Medan Gravitasi

Hukum Gravitasi Newton dan Kuat Medan Gravitasi


 

Hukum Graviasi Newton juga dikenal hukum Gravitasi Universal merupakan hukum tarik – menarik antara dua benda bermassa yang berdekatan. Hukum Gravitasi Newton terinspirasi mengapa orbit ulan mengelilingi bumi selalu tetap, mengapa benda benda langit tidak saling bertabrakan ? Newton juga memikirkan mengapa benda – benda yang di atas selalu jatuh ke atas permukaan bumi, bukan jatuh ke atas maupun terlampar ke ruang angkasa.

Bunyi hukum Gravitasi Newton

Menurut Newton Semua benda yang berada di alam semesta akan menarik benda lain dengan gaya yang sebanding dengan massa benda benda tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak diantara benda-benda tersebut. Pernyataan tersebut kemudian dikenal dengan hukum Gravitasi Newton atau hukum gravitasi universal.

Rumus Hukum Gravitasi Newton
Dari pernyataan Newton tentang hukum Gravitasi dapat dituliskan dalam rumus gravitasi Newton
F = G m1 m2 / r2
Dimana :
F = Gaya gravitasi Newton (N)
G = tetapan Gravitasi Newton (6.67 x 10 -11 kg-1 m3 s-2
m1 = massa benda 1 (kg)
m2 = massa benda 2 (kg)
r = jarak antara kedua benda (m)

Kuat medan gravitasi
Medan gravitasi diartikan sebagai area dissekitar benda bermassa yang masih dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Besar kuat medan gravitasi
sebanding dengan massa benda dan berbanding terbaik dengan kuadrat jarak benda terhadap pusat gravitasi. Semua benda yang berada di dalam medan gravitasi akan tertarik oleh gaya gravitasi tersebut.

Rumus kuat medan gravitasi
g = G m / r2

Sebuah benda yang berada di dekat permukaan bumi maka pada benda tersebut akan bekerja gaya tari. Gaya ini mempunyai arah dan besar di setiap titik dalam area tersebut. Arah gaya tersebut selalu menuju pusat bumi dan besarnya dapat dihitung dengan persamaan
F = m . g
Berdasakan hukum gravitasi Newton maka setiap tempat dibumi kan mendapat pengaruh dari gaya gravitasi bumi yang menyebabkan setiap benda akan tertarik menuji pusat bumi. Dengan asumsi bumi itu bulat maka dapat disimpulkan arah medan gravitasi bumi aka membentuk garis lurus dan selalu menuju ke pusat bumi, kuat medan gravitasi bumi di setiap titik dipermukaan bumi besarnya sama. Namun, pada kenyataannya bumi tidak bulat tetapi pepat pada kedua kutub dan menggembung pada khatulistiwa sehingga kuat medan gravitasi bumi di khatulistiwa berbeda dengan kuat medan gravitasi bumi dikutub. Kuat medan gravitasi bumi di khatlistiwa lebih kecil daripada kuat medan gravitasi bumi di kutub. Seperti yang sudah kita ketahui bumi mengandung banyak mineral dan bahan tambang. Kuat medan gravitasi bumi disekitar tempat yang mengandung bahan tambang lebih besar dibandingkan dengan kuat medan gravitasi bumi di daerah yang tidak mengandung bahan tambang. Pegnungan juga mempengaryhu kuat medan gravitasi bumi. Benda yang berada dekat di kaki gunung akan tertarik ke arah pusat gunung dan pusat bumi. Kedua tarikan tersebut akan menghasilkan kuat medan gravitasi yang berbeda arah. Akibatnya kuat medan gravitasi bumi tidak tepat mengarah pada pusat bumi tetapi sedikit berbelok menuju pusat gunung.
Demikianlah sekilah tentang gaya gravitasi Newton dan kuat medan gravitasi. Semoga bermanfaat.

Minggu, 23 Agustus 2015

kinematika gerak

A. Pendahuluan dan Pengertian

Gerak adalah satu kata yang digunakan untuk menjelaskan aksi, dinamika, atau terkadang gerakan dalam kehidupan sehari-hari. Suatu benda  dikatakan bergerak apabila kedudukannya berubah terhadap acuan/posisi tertentu. Suatu benda dikatakan bergerak bila posisinya setiap saat berubah terhadap suatu acuan tertentu. Konsep mengenai gerak yang dirumuskan dan dipahami saat ini didasarkan pada kajian Galileo dan Newton. Cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang gerak disebut mekanika. Mekanika terdiri dari kinematika dan dinamika.
Kinematika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana gerak dapat terjadi tanpa memperdulikan penyebab terjadinya gerak tersebut. Sedangkan dinamika adalah ilmu yang mempelajari gerak dengan menganalisis seluruh penyebab yang menyebabkan terjadinya gerak tersebut. Seperti apa yang menyebabkan sebuah bulu ayam jatuh tidak bersamaan dengan kertas yang diremas. Padahal menurut Galileo semua benda akan jatuh bersamaan jika dijatuhkan dari ketinggian yang sama.

B. Gerak Lurus

Gerak lurus adalah gerakan suatu benda/obyek yang lintasannya berupa garis lurus (tidak berbelok-belok). Dapat pula jenis gerak ini disebut sebagai suatu translasi beraturan. Pada rentang waktu yang sama terjadi perpindahan yang besarnya sama. Seperti gerak kereta api di rel yang lurus.

1. Posisi

Posisi atau kedudukan adalah suatu kondisi vektor yang merepresentasikan keberadaan satu titik terhadap titik lainnya yang bisa dijabarkan dengan koordinat kartesius, dengan titik (0,0) adalah titik yang selain dua titik tersebut namun masih berkolerasi atau salah satu dari dua titik tersebut.

2. Jarak dan Perpindahan

Jarak adalah panjang lintasan sesungguhnya yang ditempuh oleh suatu benda dalam waktu tertentu mulai dari posisi awal dan selesai pada posisi akhir. Jarak merupakan besaran skalar karena tidak bergantung pada arah. Oleh karena itu, jarak selalu bernilai positif. Besaran jarak adalah ‘s’.
Perpindahan adalah perubahan posisi atau kedudukan suatu benda dari keadaan awal ke keadaan akhirnya. Perpindahan merupakan besaran vektor(untuk lebih jelasnya, simak gambar di bawah). Perpindahan hanya mempersoalkan jarak antar kedudukan awal dan akhir suatu objek. Besaran perpindahan adalah ‘d’. Untuk mengetahui perbedaan antara jarak dan perpindahan, mari kita simak gambar dibawah ini:
Jarak dan Perpindahan
Heri dan Dita setiap pagi berangkat sekolah bersama-sama. Heri menempuh jarak 700 m, yaitu menempuh 300 m dari rumahnya menuju rumah Dita dan menempuh lagi 400 m dari rumah Dita menuju sekolah. Namun, perpindahan Heri sejauh 500 m dari rumahnya menuju sekolah.

3. Kelajuan dan Kecepatan

Kelajuan adalah besarnya kecepatan suatu objek. Kelajuan tidak memiliki arah sehingga termasuk besaran skalar. Rumus kelajuan adalah sebagai berikut:
rumus kelajuan


Keterangan:
v = kelajuan rata-rata (m/s)
s = jarak (m)
t = waktu tempuh (s)
Satuan diatas menggunakan SI. Sedangkan jika anda ingin menggunakan satuan km/h. Maka rubah saja satuan jarak menjadi ‘k’ dan waktu tempuh menjadi ‘h’.
Kecepatan adalah besaran vektor yang menunjukkan seberapa cepat benda berpindah. Kecepatan juga bisa berarti kelajuan yang mempunyai arah. Misal sebuah mobil bergerak ke timur dengan kecepatan 60 km/jam. Rumus kecepatan tidak jauh berbeda dengan rumus kelajuan bahkan bisa dikatakan sama. Rumusnya adalah sebagai berikut:
rumus kecepatan

Keterangan:
v = kecepatan rata-rata (m/s)
s = perpindahan (m)
t = selang waktu (s)
(Baca artikel tentang Apa Perbedaan Kecepatan dan Kelajuan?)

4. Gerak Lurus Beraturan

Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak yang lintasannya lurus dan kecepatannya tetap. Cara menghitung jarak dari suatu gerak beraturan. Yaitu dengan mengalikan kecepatan(m/s) dengan selang waktu(s).
rumus gerak lurus beraturan

Keterangan:
v = kecepatan rata-rata (m/s)
s = perpindahan (m)
t = selang waktu (s)

 

5. Gerak Lurus Berubah Beraturan

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya lurus dan kecepatannya berubah secara beraturan/berpola. Ada dua kemungkinan GLBB, yaitu GLBB dipercepat dan GLBB diperlambat. Rumus GLBB dituliskan sebagai berikut.
rumus GLBB

rumus GLBB

rumus GLBB

Keterangan:
v= kecepatan akhir atau kecepatan setelah t sekon (m/s)
v0 = kecepatan awal (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = selang waktu (s)
s = jarak tempuh (m)
Selain itu, anda juga bisa menghitung jarak tempuh yang dialami benda yang bergerak lurus berubah beraturan dengan rumus luas matematika. Selengkapnya baca artikel Materi Pelajaran tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan.
Percepatan adalah perubahan kecepatan dalam satuan waktu tertentu. Percepatan termasuk besaran vektor. Satuan SI percepatan adalah m/s2. Percepatan bisa bernilai positif dan negatif. Bila nilai percepatan positif, hal ini menunjukkan bahwa kecepatan benda yang mengalami percepatan positif ini bertambah (dipercepat). Sedangkan bila negatif, hal ini berarti kecepatannya menurun (diperlambat). Jika gerak suatu benda lurus dan kecepatannya tidak berubah, maka resultan percepatannya adalah 0. Rumus percepatan adalah sebagai berikut.
rumus percepatan

Keterangan:
a = percepatan rata-rata (m/s2)
clip_image002[13] = perubahan kecepatan (m/s)
clip_image002[15] = selang waktu (s)

C. GLBB dalam Kehidupan

1. Gerak Jatuh Bebas

Gerak jatuh bebas adalah gerak sebuah objek yang jatuh dari ketinggian tanpa kecepatan awal yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Benda-benda yang jatuh bebas di ruang hampa mendapat percepatan yang sama. Benda-benda tersebut jika di kenyataan mungkin disebabkan karena gaya gesek dengan udara. Rumus-rumus gerak jatuh bebas adalah sebagai berikut.
rumus gerak jatuh bebas

rumus gerak jatuh bebas

rumus gerak jatuh bebas

Keterangan:
vt = kecepatan saat t sekon (m/s)
g = percepatan gravitasi bumi (9,8 m/s2)
h = jarak yang ditempuh benda (m)
t = selang waktu (s)

 

2. Gerak Vertikal ke Bawah

Gerak Vertikal ke bawah adalah gerak suatu benda yang dilemparkan vertikal ke bawah dengan kecepatan awal dan dipengaruhi oleh percepatan. Rumus-rumus gerak vertikal ke bawah adalah sebagai berikut.
rumus gerak vertikal ke bawah

rumus gerak vertikal ke bawah

rumus gerak vertikal ke bawah

Keterangan:
h = jarak/perpindahan (m)
v0 = kecepatan awal (m/s)
vt = kecepatan setelah t (m/s)
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2)
t = selang waktu (s)

 

3. Gerak Vertikal ke Atas

Gerak vertikal ke atas adalah gerak suatu benda yang dilempar vertikal ke atas dengan kecepatan awal tertentu (v0) dan percepatan g saat kembali turun. Rumus gerak vertikal ke atas adalah sebagai berikut.
rumus gerak vertikal ke atas

rumus gerak vertikal ke atas

rumus gerak vertikal ke atas

Di titik tertinggi benda, kecepatan benda adalah nol. Persamaan yang berlaku di titik tertinggi adalah sebagai berikut.
clip_image002[35]

clip_image002[37]


Keterangan:
tnaik = selang waktu dari titik pelemparn hingga mencapai titik tertinggi (s)
v0 = kecepatan awal (m/s)
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2)
hmaks = jarak yang ditempuh hingga titik tertinggi (m)
Saat mulai turun, persamaannya sama seperti gerak jatuh bebas. Rumusnya adalah:
clip_image002[39]


Jadi, dapat disimpulkan bahwa waktu saat naik sama dengan waktu saat turun.